BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengertian model OSI
(Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas
tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda.
OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization
for Standardization) pada tahun 1977. Model ini juga dikenal dengan model tujuh
lapis OSI (OSI seven layer model). Berikut dibawah ini merupakan gambar
dari model OSI 7 Layer
. Sebuah variasi yang lebar dari
adanya protocol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran
group: protocol LAN, protocol WAN, protocol jaringan dan protocol routing.
Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam – macam media LAN. Protocol WAN beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendifinisikan dari macam – macam WAN. Protocol routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protocol jaringan terdiri dari berbagai protocol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protocol.
Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam – macam media LAN. Protocol WAN beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendifinisikan dari macam – macam WAN. Protocol routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protocol jaringan terdiri dari berbagai protocol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protocol.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Definisi protokol
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau
mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua
atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,
perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah,
protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol
ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas, kehandalan, dan
Kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol distandarisasi oleh beberapa
organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI. Tugas yang biasanya dilakukan oleh
sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya adalah :
- Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
- Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
- Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
- Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
- Bagaimana format pesan yang digunakan.
- Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
- Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
- Mengakhiri suatu koneksi.
C. GAMBAR
D. OSI Reference Model
-Application
-Presentation
-Session
-Transport
-Network
-Data link
-Presentation
-Session
-Transport
-Network
-Data link
-Physical
· Application layer
Application Layer merupakan layer
teratas dari standar TCP/IP maupun OSI. Namun pada layer Aplikasi pada TCP/IP
dibagi menjadi tiga layer oleh OSI, yaitu layer Sesi, Presentasi dan Aplikasi.
Secara umum layer aplikasi pada TCP/IP bertanggung jawab pada aplikasi yang
digunakan pada jaringan (software). Namun fungsi ini dapat dikategorikan
seperti yang telah dilakukan oleh badan ISO pada standar OSI.
Ketika kita menjelajahi halaman web, layer aplikasi
mendefinisikan request yang kita lakukan. Misal, request yang kita lakukan
adalah GET untuk mendapatkan halaman web. Layer aplikasi kemudian menambahkan
informasi yang diperlukan, misal protokol (pada layer aplikasi) yang digunakan
oleh penerima agar dapat mengerti data yang diterima. Pada layer presentasi
data akan diperiksa apakah data tersebut perlu dienkripsi atau data tersebut
perlu diubah dulu ke dalam bentuk lain. Misal, ketika kita login ke sebuah web,
maka kita akan memasukkan username dan password kita. Agar data tersebut tidak
terlalu rentan terhadap aksi sniffing, maka data tersebut akan di enkripsi pada
layer ini. Contoh lain adalah ketika mengirimkan sebuah email. Maka email kita
akan dienkripsi, karena email merupakan sesesuatu yang bersifat private.
Sebelum diubah ke dalam bentuk segmen-segmen pada layer transport, pada layer
sesi akan diperiksa apakah aplikasi me-request sesesuatu informasi dan
memverifikasi layanan yang di-request itu pada server. Layer ini juga
bertanggung jawab untuk mengoordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe komunikasinya
(simplex, half duplex, full duplex). Mudahnya, layer sesi menjaga terpisahnya
data dari sesesuatu aplikasi dengan data dari aplikasi yang lain. Setelah
melewati layer ini barulah data diubah menjadi segmen-segmen dan penentuan
bagaimana data ditransmisikan.
Tidak jauh berbeda proses yang terjadi ketika kita menerima
data. Setelah melewati transport layer yang menggabungkan segmen-segmen menjadi
data hingga selesai, layer sesi akan membuang header-header yang digunakan oleh
layer di bawahnya untuk menyampaikan data lalu mempersiapkan data tersebut
dalam bentuk utuh. Jika pada data tersebut terdapat informasi yang
memberitahukan bahwa data tersebut terenkripsi, maka layer presentasi akan
menggunakan kata kunci yang dibawa oleh data untuk mendeskripsikannya kembali.
Kata kunci ini disertakan oleh pengirim ketika sebuah data dienkripsi. Layer
presentasi juga bertanggung jawab terhapap tipe dan ekstensi data tersebut.
Layer aplikasi kemudian mengomunikasikannya dengan software yang digunakan oleh
user untuk menampilkan data tersebut.
Setiap data yang akan dilewatkan ditambahkan header setiap
turun 1 layer. Namun, pada pemrosesan layer 5, 6 dan 7 (OSI) terkadang tidak
diperlukan adanya header. Ini dikarenakan tidak ada informasi baru yang perlu
diproses. misal jika hanya request halaman web, maka tidak ada yang perlu
dienkripsi, sehingga layer presentasi tidak perlu mengirim kata kunci.
·
Presentation
layer
Presentation layer merupakan lapisan ke-6 dari model refrensi OSI.
Presentation
layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Presentation layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang
hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan sintaks
dan
semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan prestasi adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukan data seperti nama orang, tanggal, jumlah uang dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan integer, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa
item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya ASCII dan Unicode), integer ( misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memilki presentasi yang berbeda untuk dapat
berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding
standard yang akan digunakan pada saluran. Presentation layer
mengatur data struktur abstrak ini dengan mengkonversi
dari representaion yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya. . (Andrew.
2000:31).
Lapisan ini berhubungan dengan sintaks data yang dipertukarkan diantara entitas aplikasi. Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah perbedaan format penyajian data.
Lapisan ini mendefinisikan sintaks yang digunakan antar entitas aplikasi.
Ø FUNGSI
PERSENTATION LAYER
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin
penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak
mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya.
Presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan. atau
contoh layanan pressentation adalah encoding data.
Secara umum fungsi dari presentation layer adalah:
a) Enkripsi dan dekripsi dari suatu pesan untuk alasan keamanan.
b) Kompresi dan dekrompresi suatu pesan sehingga dapat dikirimkan pada
jaringan secara efisien.
c) Memformat grafis.
d) Melakukan translasi konten.
e) Melakukan translasi yang sifatnya spesifik terhadap suatu sistem tertentu. f) Bagaimana data dipresentasikan.
g) Menyajikan data.
h) Sebagai layanan penterjemah.
i) Menentukan tipe data (gambar, audio, video, atau teks), enkripsi (ASCII atau EBCDIC), dan ekstensi file agar file siap ditampilkan di layer aplikasi.
Presentation layer bertugas untuk menyajikan data kepada Application layer. Presentation layer ini ibarat sebagai translator dari sebuah jaringan.
Presentation layer bertugas untuk melakukan:
1.
Character code translation (misalnya ASCII ke EBCDIC).
2.
Data conversion: (bit order, CR-CR/LF, integer-floating point, dsb).
3.
Data compression: mengurangi jumlah bit yang harus
ditransmisikan ke jaringan. 4. Data encryption: encrypt data untuk keamanan (misalnya
password encryption).
Contoh penggunaan
Salah
satu contoh dari Pressentation layer adalah Virtual Terminal Protokol
(VTP). Fungsi dari VTP adalah suatu paket program dimana terminal khusus diubah fungsinya menjadi yang umum sehingga dapat dipakai oleh sembarang vendor. Paket software bagian ini adalah X28/X29/X.3 yang disebut sebagai PAD (Packet Assambly Deassambly).
·
Session
layer
Lapisan sesi atau Session
layer adalah lapisan kelima dari bawah dalam model referensi jaringan OSI,
yang mengizinkan sesi koneksi antara node dalam
sebuah jaringan dibuat atau dihancurkan. Lapisan sesi tidak tahu menahu
mengenai efisiensi dan keandalan dalam transfer data
antara node-node tersebut, karena fungsi-fungsi tersebut disediakan
oleh empat lapisan di bawahnya dari dalam model OSI (lapisan fisik, lapisan data-link, lapisan jaringan dan lapisan transport).
Lapisan sesi bertanggung jawab untuk melakukan sinkronisasi antara pertukaran
data antar komputer, membuat struktur sesi komunikasi, dan beberapa masalah
yang berkaitan secara langsung dengan percakapan
antara node-node yang saling terhubung di dalam jaringan.
Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan fungsi pengenalan nama pada
tingkat nama jaringan logis dan juga
menetapkan [[[port TCP|port-port komunikasi]]. Sebagai contoh, protokolNetBIOS dapat dianggap
sebagai sebuah protokol yang berjalan pada lapisan ini.
Lapisan
sesi dari model OSI tidak banyak diimplementasikan di dalam beberapa protokol
jaringan populer, seperti halnya TCP/IP atau IPX/SPX. Akan tetapi, tiga
lapisan tertinggi di dalam model OSI (lapisan sesi, lapisan presentasi,
dan lapisan aplikasi)
seringnya disebut sebagai sebuah kumpulan yang homogen, sebagai sebuah lapisan
aplikasi saja.
Session layer mengijinkan para pengguna untuk
menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan
transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga
menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah
session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote
timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah
layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session
dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat,
atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja
(analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan
giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan
session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah
penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan
operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer
menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token
yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan
session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika
mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin
lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang
dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer
mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan
lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat
menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya
data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang
·
Transport
layer
Berfungsi
untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke
paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket
diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp
paket-paket yang hilang di tengah jalan.
·
Network
layer
Network layer berfungsi
untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana
caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat
didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat
ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route
dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu,
route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat
terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat
yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian
kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap
bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. seringkali terdapat beberapa fungsi
accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat informasi tagihan,
setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau karakter atau bit yang
dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana
sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.
Perpindahan paket dari
satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak
sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda
dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak
dapat menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar.
Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network
layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga
memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.
·
Data-link
layer
Tugas utama data link
layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data
tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan
kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan
pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya
berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan
frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang
dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim
aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada
data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini
bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila
secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan
perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah
dianggap sebagai batas-batas frame.
Terjadinya
noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat lunak data
link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak tersebut.
Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan
duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila acknowledgement frame
dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer
inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya dan
duplikasi frame. Data link layer menyediakan beberapa kelas layanan bagi
network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan
harganya.
Masalah-masalah
lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar layer-layer
di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim
yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus
memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima
pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini
dilakukan secara terintegrasi.
Saluran
yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan masalah.
Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi software data
link layer. Masalah yang dapat timbul di sini adalah bahwa frame-frame
acknoeledgement yang mengalir dari A ke B bersaing saling mendahului dengan aliran
dari B ke A. Penyelesaian yang terbaik (piggy backing) telah bisa digunakan;
nanti kita akan membahasnya secara mendalam.
Jaringan
broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah tersebut
adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk
mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut
medium access sublayer.
·
Physical
layer
Physical Layer berfungsi
dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan
disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data
tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit.
Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan
untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?.
Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat
diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki
jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain
yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface
prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical layer.
Physical layer ada di antara data link layer dan media
transmisi. Tugas utamanya adalah menyediakan servis untuk data link layer.
Salah satu servis yang disediakan oleh physical layer adalah membentuk sinyal
yang merepresentasikan aliran data dalam bentuk bit 0 dan 1 dari data link
layer.
Physical layer juga mengatur media transmisi. Layer inilah yang menentukan aliran data, dan jumlah saluran (logical channel) utnuk mengirimkan data yang datang dari sumber yang berbeda
Physical layer juga mengatur media transmisi. Layer inilah yang menentukan aliran data, dan jumlah saluran (logical channel) utnuk mengirimkan data yang datang dari sumber yang berbeda
E. TCP/IP
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan
oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri
sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data
tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak(software) di sistem
operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Keunggulan TCP/IP adalah sebagai berikut:
1. Open Protocol Standard, yaitu tersedia secara bebas
dan dikembangkan independen terhadap komputer hardware ataupun sistem operasi
apapun. Karena didukung secara meluas, TCP/IP sangat ideal untuk menyatukan
bermacam hardware dan software, walaupun tidak berkomunikasi lewat internet.
2. Independen dari physical network hardware. Ini menyebabkan TCP/IP dapat mengintegrasikan bermacam network, baik melalui ethernet, token ring, dial-up, X.25/AX.25 dan media transmisi fisik lainnya.
2. Independen dari physical network hardware. Ini menyebabkan TCP/IP dapat mengintegrasikan bermacam network, baik melalui ethernet, token ring, dial-up, X.25/AX.25 dan media transmisi fisik lainnya.
3. Skema pengalamatan yang umum menyebabkan device yang
menggunakan TCP/IP dapat menghubungi alamat device-device lain di seluruh network,
bahkan Internet sekalipun.
4. High level protocol standar, yang dapat melayani
user secara luas.
F. Cara Kerja TCP/IP
• Untuk memindahkan data antara dua komputer yang berbeda
dalam suatu jaringan yang terdiri dari banyak komputer, dibutuhkan alamat
tujuan dan perantara untukmemindahkan sinyal elektronik pembentuk data secara
aman dan langsung.
• Internet menggunakan protokol untuk menjamin sampainya data secara aman di tempat tujuan.
• Internet menggunakan protokol untuk menjamin sampainya data secara aman di tempat tujuan.
• Saat seorang pengguna Internet mengirim sekelompok
teks ke mesin lain, TCP/IP mulai bekerja. TCP membagi teks tersebut menjadi
paket-paket data kecil, menambahkan beberapa informasi (dapat dianggap sebagai
pengiriman barang), sehingga computer penerima memastikan bahwa paket yang
diterimanya tidak mengalami kerusakan sepanjang pengiriman. IP menambahkan
label yang berisikan informasi alamat pada paket tersebut.
• Deretan paket-paket TCP/IP berjalan menuju tujuan
yang sama dengan menggunakan berbagai jalur yang berbeda. Sebuah perangkat
khusus yang disebut router dipasang di titik persimpangan antar jaringan dan
memutuskan jalur mana yang paling efisien yang menjadi langkah berikut dari
sebuah paket. Router membantu mengatur arus lalu lintas di Internet dengan
membagi beban, sehingga menghindari kelebihan beban pada suatu bagian dari
sistem yang ada.
• Saat paket-paket TCP/IP tiba di tempat tujuannya, komputer akan membuka label alamat IP lalu menggunakan daftar pengiriman yang ada pada paket TCP untuk memeriksa apakah ada kerusakan paket yang terjadi selama pengiriman, dan menyusun kembali paket-paket tsb menjadi susunan teks seperti aslinya. Saat komputer penerima menemukan paket yang rusak, komputer tsb akan meminta komputer pengirim untuk mengirim salinan baru dari paket yang rusak.
• Sebuah perangkat khusus yang disebut gateway memungkinkan beragam tipe jaringan yang ada di horison elektronik untuk berkomunikasi dengan Internet menggunakan TCP/IP. Gateway menerjemahkan protokol asli jaringan komputer tersebut menjadi TCP/IP dan sebaliknya.
• Saat paket-paket TCP/IP tiba di tempat tujuannya, komputer akan membuka label alamat IP lalu menggunakan daftar pengiriman yang ada pada paket TCP untuk memeriksa apakah ada kerusakan paket yang terjadi selama pengiriman, dan menyusun kembali paket-paket tsb menjadi susunan teks seperti aslinya. Saat komputer penerima menemukan paket yang rusak, komputer tsb akan meminta komputer pengirim untuk mengirim salinan baru dari paket yang rusak.
• Sebuah perangkat khusus yang disebut gateway memungkinkan beragam tipe jaringan yang ada di horison elektronik untuk berkomunikasi dengan Internet menggunakan TCP/IP. Gateway menerjemahkan protokol asli jaringan komputer tersebut menjadi TCP/IP dan sebaliknya.
• Bagi seorang pemakai, Internet hadir seperti
jaringan global raksasa yang tidak terbatas, yang langsung merespon jika
diminta. Komputer, gateway, router, dan protokol yang membuat ilusi ini
bekerja.
G. Macam-Macam Layer pada TCP/IP
Karena tidak ada perjanjian umum tentang bagaimana
melukiskan TCP/IP dengan model layer, biasanya TCP/IP didefinisikan dalam 3-5
level fungsi dalam arsitektur protokol. Berikut merupakan bagan dari 5 layer
dalam TCP/IP.
a) Physical Layer
Physical layer mendefinisikan karakteristik yang
dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal data transmisi. Hal hal seperti level
tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada layer ini.
b) Network Access Layer
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system
untuk mengirimkan data ke device lain yang terhubung secara langsung. Dalam
literatur yang digunakan dalam tulisan ini, Network Access Layer merupakan
gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi Network Access
Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protokol yang lebih umum dikenal (IP,
TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protokol-level yang lebih tinggi.
Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke
frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical
address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat
apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan datagram.
c) Internet Layer
Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer.
Internet Protocol adalah jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada
Internet Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada
jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas dan dibawah
Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua
data TCP/IP mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan
mengabaikan tujuan terakhirnya.
d) Transport Layer
d) Transport Layer
Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan
layanan pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan.
UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless) dan
low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data diantara Application Layer dan
Internet Layer. Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana yang lebih
dibutuhkan untuk aplikasi mereka.
e) Application Layer
Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP
adalah Application Layer. Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan
transport layer untuk mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang
digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
-TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang
menyediakan remote login dalam jaringan.
-FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer.
-FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer.
-SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk
mengirimkan electronic mail.
-DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
-RIP, Routing Information Protocol, protokol routing.
-DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
-RIP, Routing Information Protocol, protokol routing.
-OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing.
-NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap
berbagai host dalam jaringan.
-HTTP, Hyper Text Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.
Perbandingan OSI dan TCP/IP
-HTTP, Hyper Text Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.
Perbandingan OSI dan TCP/IP
3.1 Bagan dan Padanan OSI dan TCP/IP
Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun
memiliki layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi
packet switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1) TCP/IP menggabungkan presentation dan session
layers kedalam application
layers.
2) TCP/IP menggabungkan OSI-data link dan physical layers kedalam network access layer.
2) TCP/IP menggabungkan OSI-data link dan physical layers kedalam network access layer.
3) TCP/IP Protocol adalah standar dalam pengembangan
internet.
DAFTAR PUSTAKA
http://emperorkidz.blogspot.com/2011/02/pengertian-model-layer-osi.html
http://disconnected32.wordpress.com/2008/09/22/pengenalan-jaringan/
http://makalah-komunikasi-data.blogspot.com/2012/01/physical-layer-materi-komdat.html
No comments:
Post a Comment